KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil
menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul
“Keterampilan Menjelaskan”.
Makalah ini berisikan tentang informasi Keterampilan
Menjelaskan. Dengan adanya pengertian Keterampilan Menjelaskan, maka pembaca
akan lebih mudah mengetahui tentang Keterampilan Menjelaskan, dan pembaca akan
lebih mudah menjelaskan sesuatu. Makalah ini juga menjelaskan beberapa
komponen-komponen didalam menjelaskan sebuah pelajaran.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun
selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Semoga Allah SWT senantiasa
meridhai segala usaha kita. Amin.
DAFTAR
ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB
I PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
B.
Rumusan
masalah
C.
Tujuan
Penulisan
BAB
II PEMBAHASAN
A. Pengertian Keterampilan Menjelaskan
B. Tujuan menjelaskan
C. Komponen-komponen Keterampilan
Menjelaskan
D. Prinsip-prinsip Keterampilan Menjelaskan
BAB
III PENUTUP
A.
Kesimpulan
B.
Kritik dan Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Proses belajar mengajar pada
dasarnya merupakan suatu pola interaksi antara peserta didik dengan pendidik.
Seorang siswa dikatakan belajar apabila dapat mengetahui sesuatu yang dipahami
sebelumnya, dapat melakukan atau menggunakan sesuatu yang sebelumnya tidak
dapat digunakannya termasuk sikap tertentu yang mereka miliki. Sebaliknya
seorang guru yang dikatakan telah mengajar apabila dia telah membantu siswa
untuk memperoleh perubahan yang dikehendaki.
Guru sebagai fasilitator dalam
proses belajar mengajar yang bertugas menciptakan situasi dan kondisi yang
memungkinkan terjadinya proses belajar mengajar yang lebih efektif dan efisien.
Sebelum mengajar, guru harus merencanakan kegiatan pengajaran secara
sistematis, sehingga dapat terampil dalam proses belajar mengajar.
Dalam pelaksanaan proses belajar
mengajar tentu tidak lepas dari suatu masalah yang akan dihadapi baik oleh guru
maupun siswa. Apabila diperhatikan tentang proses belajar mengajar, maka kita
dapat berasumsi bahwa salah satu gejala negatif sebagai suatu penghalang dan
kesulitan yang sangat menonjol dalam proses belajar mengajar adalah rendahnya
keterampilan dalam mengembangkan pengajaran.
Dalam proses belajar mengajar banyak
metode-metode yang dapat digunakan dalam rangka penyampaian suatu bidang studi.
Namun metode-metode yang telah ada itu kadang-kadang tidak menjamin suatu
keberhasilan. Itu tergantung pada guru bagaimana memilih suatu metode yang
sesuai dan cocok dengan materi yang disampaikan atau saat berlangsung proses
belajar mengajar, semua itu merupakan kemampuan dan keterampilan guru dalam
menganalisa semua metode dan penguasaannya.
B.
Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah
ini yaitu untuk mengetahui beberapa aspek keterampilan dalam menjelaskan dan
cara menyampaikan penjelasan
C.
Rumusan masalah
Masalah-masalah
yang akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
- Apa pengertian dari keterampilan menjelaskan?
- Apa tujuan keterampilan menjelaskan?
- Apa sajakah komponen-komponen keterampilanmenjelaskan?
- Apa sajakah Prinsip-prinsip Keterampilan Menjelaskan?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Dan Tujuan
Dari segi etimologis, kata
menjelakan mengandung makna “membuat sesuatu menjadi jelas”. Dalam kegiatan
menjelaskan terkandung makna pengkajian informasi secara sistematis sehingga
yang menerima penjelasan mempunyai gambaran yang jelas tentang hubungan
informasi yang satu dengan yang lain. Hubungan tersebut, misalnya hubungan
informasi yang baru dengan informasi yang sudah diketahui, hubungan sebab
akibat, hubungan antara teori dari praktik atau hubungan antara dalil-dalil
dengan contoh.
Kegiatan menjelaskan bertujuan untuk:
1.
Membantu
siswa memahami berbagai konsep, hukum, dalil, dan sebagainya secara efektif dan
bernalar;
2.
Membimbing
siswa menjawab pertanyaan “mengapa” yang muncul dalam proses pembelajaran;
3.
Meningkatkan
keterlibatan siswa dalam memecahan berbagai masalah melalui cara berpikir yang
lebih sistematis;
4.
Mendapatkan
balikan dari siswa tentang tingkat pemahamannya terhadap konsep yang dijelaskan
dan untuk mengatasi salah pengertian;
5.
Memberi
kesempatan kepada siswa untuk menghayati proses penalaran dalam penyelesaian
ketidakpastian.
B. Komponen-komponen Keterampilan Menjelaskan
Keterampilan memberikan penjelasan
dapat dikelompokkan menjadi 2 bagian besar, yaitu keterampilan merencanakan
penjelasan dan keterampilan menyajikan penjelasan. Keberhasilan suatu
penjelasan sangat tergantung dari tingkat npenguasaan guru terhadap kedua jenis
komponen keterampilan tersebut. Oleh karena itu guru ditunutun untuk mampu
merencanakan dan menyajikan penjelasan.
1. Keterampilan merencanakan penjelasan
Merencanakan penjelasan mencakup 2
subkomponen, yaitu yang berkaitan dengan isi pesan atau materi pembelajaran
yang akan dijelaskan dan yang berkaitandengan siswa sebagai penerima pesan.
a.
Merencanakan
isi pesan (materi)
Merencanakan isi pesan atau materi
pembelajaran merupakan tahap awal dalam proses menjelaskan. Tidak dapat
dipungkiri bahwa perencanaan yang matang tentang materi yang akan diijelaskan
merupakan awal keberhasilan dari kegiatan menjelaskan. Perencanaan ini mencakup
3 gal penting, yaitu:
1) Menganalisis masalah yang akan
dijelaskan secara keseluruhan, termasuk unsur-unsur yang terkait dalam masalah
ini. Misalnya, penjelasan tentang perkembangan kosakata bahasa Indonesia, tidak
dapat dilepaskan dari unsur-unsur komunikasi dan informasi antarsuku bangsa dan
antar bangsa serta ciri khas bahasa indonesia itu sendiri.
2) Mentapkan jenis hubungan antar
unsur-unsur yang berkaitan tersebut. Jenis hubungan dapat berupa perbedaan,
pertentangan, saling menunjang atau hubungan prasyarat. Sebagai contoh,
perbedaan tekanan udara menyebabkan terjadinya angin atau udara yang mengalir.
3) Menelaah hukum, rumus, prinsip atau
bgeneralisasi yang mungkin dapat digunakan dalam menjelaskan masalahn yang ditentukan.
Termasuk dalam perencanaan ini kemungkinan penerapan hukum tersebut dalam
peristiwa atau situasi lain.
b. Menganalisis karakteristik
penerimaan pesan
Dalam merencanak suatu penjelasan
karaktristik siswa sebagai penerima pesan perlu dipertimbangkan dengan
cermat.sasaran utama penjelasan yang diberikan guru adalah pemahaman siswa.
Mampu tidaknya siswa memahami penjelasan guru sangat tergantung dari kemampuan
guru menganalisis karakteristik siswa, kemudian menerapkan hasil analisis
tersebut dalam merencanakan dan menyajikan penjelsan. Karakteristik siswa yang
perlu dianalisis antara lain mencakup usia, jenis kelamin, jenjang kemampuan,
latar belakang keluarga, dan lingkungan belajar. Dalam merencanakan penjelasan,
perbedaan-perbedaan karakteristik siswa yang satu dengan yang lain harus selalu
terbayang di benak guru.
2.
Keterampilan
menyajikan penjelasan
Keterampilan menyajikan penjelasan
memegang peranan pentingdalam pelaksanaan rencana penjelasan yang sudah baik.
Keterampilan menyajikan penjelasana terdiri dari komponen-komponen berikut.
a.
Kejelasan
Kejelasan dari suatu penjelasan
teergantung dari berbagai faktor seperti: kelancaran dan kejelasan ucapan dalam
berbicara, susunan kalimat yang baik dan benar, penggunaan istilah-istilah yang
sesuai dengan perbendaharaan bahasa siswa, serta penggunaan waktu “dalam
sejenak” untuk melihat reaksi siswa terhadap penjelasan yang diberikann.
Kelancaran dan kejelasan ucapan
dalam berbicara sangat menentukan kualitas suatu penjelaasan. Pembicaraan yang
tersendat-sendat, terlalu banyaknya bunyi yang tidak berfungsi, seperti eee,
ah, eh, atau “apa ya?, apa ya”, serta ketidakjelasan ucapan sangat mengganggu
suatu penjelasan. Istila-istilah baru yang masih asing bagi siswa hendaknya
diberi definisi yang mudah dipahami oleh siswa. Akhirnya, susunan kalimat
dengan tata bahasa yang baku akan sangat membantu siswa untuk memahami
penjelasan yang diberikan.
b. Penggunaan contoh dan ilustrasi
Suatu penjelasan akan lebih menarik
dan mudah dipahami jika disertai dengan contoh dan ilustrasi yang tepat. Konsep
yang sulit dan kompleks dapat dipermudah dengan pemberian contoh dan ilustrasi
yang diambil dari kehidupan nyata siswa. Contoh-contoh dapat berupa contoh
kongkrit dalam kehidupan, dapat pula berupa ilustrasi yang diambil dari bidang
lain yang kira-kira mudah dipahami oleh siswa.
Pemberian contoh mutlak perlu dalam
penjelasan berbagai hukum dan dalil atau pernyataan umum. Pola pemberian contoh
dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu pola induktif dan pola deduktif. Dalam
pola induktif, comtoh-contoh diberikan terlebih dahulu, kemudian berdasarkan
contoh-contoh tersebut, dalil, hukum atau generalisasi disusun. Sementara itu,
dalam pola deduktif, dalil hukum atau generalisasi diberikan lebih dahulu,
kemudian baru diikuti oleh contoh-contoh. Pola yang dianut tentu harus sesuai
dengan bidang studi, topik yang dibahas, serta karakteristik siswa.
c. Pemberian tekanan
Dalam memberikan penjelasan, sering
terjadi guru berbicara panjanglebar tentang hal-hal sebenarnya sangat tipis
kaitannya dengan masalah pokok yang dijelaskan. Akibatnya, setelah berakhirnya
penjelasan, siswa tidak tahu sebenarnya apa yang dijelaskan oleh guru. Dengan
perkataan lain, siswa tidak dapat menangkap inti permasalahan yang dijelaskan.
Untuk menghindari terjadinya hal-hal
tersebut, guru hendaknya memeberikan trekanan pada “inti masalah” yang
dijeaskan, serta membatasi diri dalam menyampaikan cerita-cerita sampingan. Ada
dua subketerampilan yang harus dikuasai oleh guru dalam memberikan tekanan,
yaitu variasi gaya mengajar dan membuat struktur sajian.
Variasi gaya mengajar memberi
peluang bagi guru untuk mengubah suara ketika mengucapkan butir-butir penting
disertai mimik ndan gerak yang sesuai. Misalnya, guru menyampaikan inti
masalah dengan nada berat dan dalam, sambil menunjuk gambar/tulisan yang
berkaitan dengan inti masalah tersebut.
Struktur sajian yang dibuat oleh
guru akan membantu siswa memahami arah sajian/penjelasan yang diberikan.
Struktur sajian dapat dibuat dalam bentuk ikhtisar, pengulangan, parafrase
(menyataka kembali dengan kata-kata/kalimat lain), serta memberi isyarat lisan
seperti pertam, kedua, ketiga, dan seterusnya.cara seperti ini, mencerminkan
tertatanya secara sistematis masalah yang dijelaskan guru sehingga siswa mudah
memahaminya. Disamping itu dalam memberikan tekanan, guru dapat menggunakan
isyarat ungkapan lain, seperti “perhatikan ini baik-baik”,”yang terpenting
adalah…..”atau “puncak dari semua ini adalah….”.
d. Balikan
Tujuan utama guru dalam memberukan
penjelasan adalah agar siswa memahami masalah yang dijelaskan olegh guru. Oleh
karena itu, selama memberikanpenjelasan, guru hendaknya meluangkan waktu untuk
memeriksa pemahaman para siswa dengan cara mengajukan pertanyaan atau melihat
ekspresi wajah siswa setelah mendengarkan penjelasan guru. Dengan cara seperti
ini, guru akan mendapatkan balikan dari penjelasan yang diberikan.
Berdasarkan balikan tersebut, guru
mengubah teknik penjelasannya, misalnya dengan memberi lebih banyak contoh,
meminta siswa mencari contoh sendiri menggunakan bahan yang lebih sederhana
atau mengulangi penjelasan tentang masalah yang belum dipahami oleh siswa.
Perlu ditambahkan bahwa tingkat
pemahaman siswa tidak dapat dipisahkan dari minat dan sikap siswa terhadap hal
yang dijelaskan. Hal atau masalah yang menarik dan dianggap bermanfaat oleh
siswa akan lebih mudah dipahami dibandingkan dengan hal-hal membosankkan dan
dianggap tidak bermanfaat. Oleh karena itu, dalam menjaring balikan, guru
hendaknya juga menjaring sikap dan minat siswa terhadap masalah/topik yang
dijelaskan.
C.
Prinsip Penggunaan
Dalam meberikan penjelasan, guru perlu memperhatikan hal-hal
berikut:
- Memperhatiakan antara yang menjelaskan (guru), yang mendengarkan, dan bahan yang dijelaskan. Ketiga komponen ini harus mempunyai kaitan yang jelas sehingga bahan yang dijelaskan guru sesuai dengan khazanah pengalaman dan latar belakang kehidupan siswa.
- Penjelasan dapat diberikan pada awal, tengah, dan akhir pelajaran, tergantung dari munculnya kebutuhan akan penjelasan
- Penjelasan yang diberikan harus bermakna sesuai dengan tujuan pelajaran.
- Penjelasan dapat disajikan sesuai dengan rencana guru atau bila kebutuhan akan suatu penjelasan muncul dari siswa, misalnya siswa mengajukan suatu pertanyaan yang memerlukan panjelasan.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Keterampilan menjelaskan adalah
penyajian informasi secara lisan yang diorganisasi secara sistematik untuk
menunjukkan adanya hubungan yang satu dengan yang lainnya, misalnya antara
sebab dan akibat, definisi dan contoh atau dengan sesuatu yang belum diketahui.
Penyampaian informasi yang terencana dengan baik dan disajikan dengan urutan
yang cocok merupakan ciri utama kegiatan menjelaskan. Pemberian penjelasan
merupakan salah satu aspek yang amat penting dari kegiatan guru dalam
berinteraksi dengan siswa didalam kelas.
B.
Saran
Guru merupakan pengajar yang harus
super aktif didalam pembelajaran. Karena guru ditugaskan untuk memberikan
pengetahuan kepada siswa baik itu yang belum diketahuinya ataupun
mengingatkannya kembali yang sudah dia ketahui. Oleh karena itu, guru tidak
boleh diam dalam pembelajaran. Kalau guru diam dalam pembelajaran maka
pembelajaran tidak akan efektif.